NO DEPOSIT BONUS 5 USD CASH







New Traders, It is time to move on to the real account without risking any of your money! No deposit needed! Upon registration, you will get $5 USD Cash Bonus! No hidden cost needed! 

General Information:
  • This promotion is organized by UMOfx and will be held from 24/07/2014 (00.00 GMT) to 27/08/2014 (00.00 GMT).
  • The promotion is open to all UMOfx´s NEW Accounts and eligible ONLY to Mini4 and Mini5 live trading accounts.
  • Bonus is applied through registration form.
  • Client must verify their account by submitting the following documents:-
    • Full color image of passport with clear photograph, personal information, place of issue, date of issue and expiry date, serial number and signature. For EU customer, only international passport or driving license is accepted. For non EU customer, international passport and national identity card is accepted.
    • Utility bill not longer than 6 months, current local government tax bill, bank or credit card statement.
  • Client account will be verified within 24 hours working time.
  • For more information, contact our Livechat or email support@umofx.com

Registration Snapshot Guide:


Terms & Conditions:
  • Cash bonus is $5 USD only.
  • Bonus can be claimed to NEW mini account only (Mini4 or Mini5).
  • 5 USD Cash Bonus can only be used once per client on EITHER Mini4 account OR Mini5 account. A client cannot apply bonus for both or multiple account.
  • If the mini account had been deposited prior to get the 5 USD Cash Bonus, the cash bonus will not be credited (promotion account cannot be deposited).
  • There is no IB commission from 5 USD cash bonus account.
  • Bonus cannot be withdrawn and only profit withdrawal can be made when your trading volume is accumulated to 1 standard lot.
  • Maximum leverage 500:1 and minimum trading size is 0.01 lot.
  • Any abnormal trading activities will be disqualified.
  • UMOfx have right to reject bonus application from suspicious account with suspicious verification documents.



Continue Reading | komentar

NO DEPOSIT BONUS 50$ CFD1000

GET YOU FREE $50 NO DEPOSIT BONUS TODAY BONUS CODE: CFD50 In order to withdraw your bonus you must execute a minimum trading volume of $20,000 for every bonus dollar Terms and Conditions In order to withdraw your bonus you must execute a minimum trading volume of $20,000 for every bonus dollar. For example, if you receive a $100 bonus you will need to have a minimum trading volume of $2,000,000 in order to withdraw your bonus. From the date you receive your Bonus your trading volume will start counting towards the volume requirement for Bonus Withdrawal. Please note: you may withdraw funds from your account before reaching the minimum trading volume; however, by doing so, you forfeit the bonus amount. Link to this web: http://www.cfd1000.com/
Continue Reading | komentar

Ada Resiko Kenaikan Suku Bunga The Fed Lebih Cepat



Gubernur Fed, Janet Yellen memberikan komentar yang lebih hawkish pada symposium tahunan Jackson Hole, dengan memberikan pandangan yang lebih netral pada pasar tenaga kerja AS dan menyebutkan bahwa masih ada resiko kenaikan suku bunga lebih awal dibanding estimasi semula khususnya jika terdapat progress perbaikan pasar kerja.
Emas melorot tajam dibawah level 1280, sementaraUSDJPY mendapatkan momentum penguatan tembus diatas level 104.00, namun saham AS berjangka masih bergerak datar paska pidato Yellen ini.
Yellen juga mengakui bahwa ekonomi Amerika Serikat sudah semakin mendekati target objektif bank sentral saat ini. Oleh sebab itu diskusi rapat moneter FOMC selanjutnya akan terpusat pada isu pasar tenaga kerja AS, karena jika terdapat perbaikan pasar tenaga kerja AS lebih pesat dibanding perkiraan akan memicu kenaikan suku bunga acuan.
Continue Reading | komentar

Mengenal Platform Metatrader

Ada berbagai platform online trading yang tersedia, salah satunya adalah plaformMetaTrader. Aplikasi metatrader ini memiliki banyak kelebihan dan sangat lengkap tools nya untuk trading forex. MetaTrader dikembangkan oleh MetaQuotes Software Corp., sebuah pengembang yang mengkhususkan diri di software pasar financial. Banyak broker yang menggunakan aplikasi ini, jadi bila Anda sudah menguasainya dan ingin pindah broker, anda tinggal cari broker lain yg menggunakan metatrader, dan tanpa perlu penyesuaian pemahaman aplikasi lagi.

Menggunakan Metatrader

Tampilan Utama Metatrader
Berikut adalah gambar tampilan utama metatrader. Perhatikan pada nomer-nomer digambar. Dan lihat penjelasan dan fungsinya.

Pada no 1 adalah menu utama aplikasi
  • File : untuk membuat kustomisasi profil, print, dan menyimpan data. Atau membuat account baru(demo/real)
  • Insert : untuk menambahkan garis(analisa teknikal) pada chart/grafik yg aktif.
  • Window : untuk pengaturan window di metatrader
  • Help : panduan menggunakan metatrader
  • View : untuk memunculkan suatu window tertentu

Pada no 2 adalah berisi icon shortcut ke fungsi-fungsi tertentu:
  • Mengubah jenis grafik, dan waktu periode, meng zoom/unzoom grafik
  • Tools untuk menggambar pada grafik
  • Shortcut untuk melakukan order
Pada no 3 adalah merupakan layar market watch:
Pergerakan pair mata uang saat ini, secara real. Anda bisa menampilkan pair-pair sesuai pilihan anda dengan cara mengklik kanan pada window market watch. (Klik kanan, symbols, show/hide).

Dari window market watch ini kita dapat melakukan beberapa operasi:
- Menampilkan grafik : caranya klik kanan pada pair lalu pilih chart window.
- Melakukan order : caranya double klik pada pasangan pair.

Pada no 4 adalah merupakan layar navigator
Didalamnya memuat beberapa informasi :
  • Account : Daftar account kita
  • Indicators : Daftar indikator-indikator(RSI, MACD, dsb) untuk analisa tehnikal.
  • Expert Advisor(EA) : Sistem expert untuk analisa data(tingkat lanjutan)
  • Custom Indicators : indikator yg kita tambahkan atau kustomisasi sendiri.

Pada no 5 adalah layar grafik /chart
Untuk mengetahui fungsi yang bisa dilakukan dari layar grafik ini silahkan anda klik kanan:


Dari klik kanan ini anda bisa melakukan fungsi:

  • Trading : untuk melakukan order jual/beli
  • Indicator list : menampilkan, menambah, menghapus indikator
  • Periodicity : untuk mengatur periode grafik.
  • Zoom in/Zoom Out : fasilitas memperbesar/memperkecil tampilan
  • Save as picture : menyimpan gambar grafik ke file.
  • Print : untuk mencetak grafik.


Pada no 6 adalah merupakan layar terminal
Didalamnya memuat beberapa informasi :

  • Journal : adalah untuk informasi history aktivitas yang telah dilakukan
  • Mailbox : adalah fasilitas untuk membaca pesan-pesan penting dari administrator seperti informasi perubahan system, jam libur hari besar, data login demo anda, dan lain-lain yang harus anda baca bila ada hal-hal penting disana.
  • Alerts : adalah fasilitas membunyikan alarm bila menyentuh posisi harga yang anda set sebelumnya
  • News : adalah untuk berita-berita market (harus ada aktifkan dulu, ke menu Options lalu Server (Ctrl O))
  • Account : untuk melihat history order anda
  • Trade : adalah untuk melihat posisi order saat ini
Melakukan proses order pada metatrader :
  • Untuk menampilkan layar order ada beberapa cara :
  • Meng klik 2x pada market watch pada pair yg anda inginkan
  • Klik kanan pada layar grafik dan pilih trading
  • Atau tekan tombol F9

Layar/window untuk order adalah :


Keterangan :
Symbol : Pair mata uang yg akan diorder
Volume : Berapa lot yg akan dibeli
Stop Loss : Nilai batas kerugian
Take Profit : Nilai batas profit/keuntungan.
Maximum Deviation : Nilai batasan toleransi slippage(harga tiba-tiba melompat), maka jarak berapa dari harga yang melompat tersebut yang bisa anda toleransi untuk eksekusi order anda. (default: 0)

Type :
- Instant execution yaitu order akan dieksekusi secara langsung saat itu
- Pending order, order akan dieksekusi saat mencapai nilai tertentu
  • Buy Limit: Yaitu memasang order Buy dengan harga dibawah harga running sekarang, dengan harapan jika harga yang sedang turun tersebut dapat bergerak naik lagi dari titik posisi harga Pending Buy Limit tersebut untuk mendapatkan profit
  • Buy Stop: Yaitu memasang order Buy dengan harga diatas harga running sekarang, dengan harapan jika harga bergerak naik lagi dari titik posisi harga pending Buy Stop tersebut maka anda akan mendapatkan profit
  • Sell Limit: Yaitu memasang order Sell dengan harga diatas harga running sekarang, dengan harapan jika harga yang sedang naik tersebut dapat bergerak turun lagi dari titik posisi harga
  • Sell Stop: Yaitu memasang order Sell dengan harga dibawah harga running sekarang, dengan harapan jika harga bergerak turun lagi dari titik posisi harga pending Sell Stop tersebut maka anda akan mendapatkan profit
Untuk Instant Execution :
Setelah anda berhasil melakukan order, maka di layar Terminal anda , di bagian Trade akan muncul order yang barusan dieksekusi


Silahkan klik untuk memperbesar


Baris dibawahnya :
Balance : jumlah dana/balance awal yang tidak akan berubah sampai terjadi kalkulasi final(saat close order)
Equity : jumlah dana saat ini dikurang/ditambah profit. Bergantung pada posisi open saat ini.
Free margin : jumlah dana yang masih bisa dipakai.

Anda dapat melihat disitu, bahwa profit secara otomatis diupdate mengikuti gerakan pair currency.

Apakah order yg sudah berjalan ini bisa diedit/dimodifikasi/dibatalkan ?
Untuk nilai harga, volume tidak bisa dirubah, sedangkan nilai stop loss dan take profit bisa dirubah.

Setelah order aktif tidak bisa dibatalkan. Order hanya bisa diclose/diakhiri.
Caranya, klik kanan pada order lalu pilih menu 'modify or delete order'
Setelah muncul layar order, rubah stop loss dan take profit sesuai selera anda. Setelah ini klik di modify(tombol warna merah) untuk mengakhiri.




Bagaimana menyelesaikan/close order ?
Untuk membukukan keuntungan(untung/rugi) setiap posisi open harus di akhiri(bahasa forexnya di close/liquid).
Untuk mengclose posisi caranya adalah sangat mudah : klik 2x pada order, akan muncul layar close, lalu klik di close(tombol warna kuning)





Untuk Pending Order :
Setelah anda berhasil melakukan order, maka di layar Terminal anda , di bagian Trade akan muncul order yang barusan dieksekusi


Silahkan klik untuk memperbesar


Apakah order yg sudah berjalan ini bisa diedit/dimodifikasi/dibatalkan ?
Selama order masih belum aktif, nilai harga, stop loss, dan take profit bisa dirubah. Bahkan bisa dibatalkan.

Caranya, klik kanan pada order lalu pilih menu 'modify or delete order'
Setelah muncul layar order, rubah price/harga, stop loss, take profit sesuai selera anda. Setelah ini klik di modify(mengedit) atau delete untuk membatalkan.



Menyelesaikan Order/Close Order
Selain dengan secara manual, order juga otomatis tertutup jika :

  • Nilai pergerakan sudah mencapai take profit atau stop loss. Tentunya jika anda memasang atau meng set nilai stop loss dan take profit
  • Nilai pergerakan pada posisi rugi(profit negatif), sehingga equity sudah hampir habis.

Menambah indikator pada grafik

Dalam metatrader sudah disertakan beberapa indikator standar(umum digunakan) yang dapat langsung kita gunakan. Untuk menambahkan ke grafik, caranya :
1. Klik pada layar grafik dimana anda ingin tambahkan indikator.
2. Pada layar navigator > klik di indicators ( tanda +) > pilih indikator.
3. Lalu klik kanan pada indikator > attach to chart
4. Akan muncul layar untuk konfigurasi parameter. Klik Ok

Lihat gambar dibawah ini, Indikator MACD sudah ditambahkan di layar grafik.


Jumlah indikator yg bisa ditambahkan tidak terbatas. Namun tentunya indikator yg terlalu banyak justru akan membuat tampilan grafik tidak optimal dan justru membingungkan untuk analisa. Itu terserah pilihan dan kenyamanan anda saja.

Untuk mengedit parameter dan menghapus indikator pada layar grafik, caranya :
1. Klik kanan pada layar grafik > indikator list
2. Nampak layar daftar indikator. Pilih/klik pada indikator yang anda maksud
Untuk mengedit parameter pilih EDIT, dan untuk menghapus pilih DELETE.

Continue Reading | komentar

Trading dengan Pola W dan M

Pada grafik, kalau kita melihat data historis harga, kita pasti akan menjumpai pola-pola harga tertentu yang berulang. Dan biasanya pola-pola harga tertentu tersebut akan memberikan kita suatu sinyal atau petunjuk kemana kemungkinan harga akan bergerak nantinya. Banyak trader telah mempelajari pola-pola harga ini untuk memperbesar kemungkinan mendapatkan keuntungan dalam bertransaksi.
Ada beberapa pola harga yang populer di kalangan para trader seperti pola head and shoulder, pola segitiga, pola double/triple top/bottom, dan pola cangkir. Masing-masing pola ini akan memberikan petunjuk dimana posisi support dan resisten, dimana kemungkinan posisi yang bagus untuk membuka posisi beli atau jual, dan kemungkinan area target atau stop loss.
 
Pola-pola harga ini ada yang menunjukkan penerusan suatu tren pergerakan atau pembalikan dari tren.Ada satu pola harga yang sering terlihat pada saat pembalikan tren. Mungkin anda pernah melihat pola W atau M seperti yang terlihat pada grafik di bawah ini:
 
Gambar 1: Pola W bullish reversal                             
 
Gambar 2: Pola M bearish reversal
 
Pola W atau M mempunyai 2 lembah/puncak. Lembah/puncak tersebut menandakan adanya support/ resisten di sekitar area tersebut artinya ada pembeli/penjual yang masuk sehingga arah berbalik. Lembah/puncak yang pertama memberikan garis besar dimana letak support/resisten berada sedangkan lembah/puncak yang kedua kurang lebih posisi harganya dekat dengan area support/resisten yang terbentuk pada lembah/puncak yang pertama. Bila kita memakai bantuan indikator MACD terlihat bahwa histogram untuk lembah/puncak yang kedua lebih rendah dibandingkan dengan histogram untuk lembah/puncak yang pertama. Ini berarti bahwa momentum tren sebelumnya mulai berkurang dan ada sinyal reversal.
 
Dari informasi support dan resisten yang kita dapat, dari pola W atau M ini, kita dapat membuat strategi trading. Mari kita perhatikan ilustrasi di bawah ini:
 
 
Pada pola W terlihat ada 2 lembah yang membentuk level support sementara garis merah merupakan garis resisten kunci, yang bila harga menembus resisten ini, harga dapat terus naik ke atas. Demikian sebaliknya dengan pola M. Kita meletakan posisi beli/jual saat harga menembus level resisten yang ditandai dengan garis merah tersebut dan meletakan area stop loss di bawah/atas level support/resisten. Sementara target profit dapat kita letakan sebesar jarak antara lembah/puncak kedua dengan garis merah.
 
Yang perlu diingat bahwa dalam setiap strategi trading yang kita buat, kita harus memperhatikan resiko yang dapat kita terima. Setiap strategi trading selalu memiliki kemungkinan resiko. Oleh karena itu kita harus siap menerima hal yang terburuk.
 
Silahkan melatih strategi trading anda pada platform online trading dengan mendaftar demo account di sini.
 
Happy trading .
Continue Reading | komentar

Tentukan Support dan Resisten Sebelum Trading

Support dan resistance memegang peranan penting dalam analisa teknikal. Dapat dikatakan bahwa keduanya merupakan dasar dari analisa teknikal. Kita dapat mengambil keputusan transaksi hanya dengan mencari serta menggunakan support dan resistance.
Support dan resistance merupakan level-level tahanan. Saat harga menyentuh level-level tersebut, harga cenderung tertahan dan berbalik arah. Support dapat diasosiasikan dengan lantai dan Resistance dapat diasosiasikan dengan langit-langit. Support dan resistance dapat timbul karena adanya pertarungan antara pembeli dan penjual yang saling tarik menarik. Ilustrasinya adalah sebagai berikut:
Support
Banyak penjual masuk ke pasar, sehingga harga terdorong turun. Ketika harga bergerak turun lebih rendah, muncul pembeli masuk ke pasar. Harga yang tadinya turun kemudian menjadi tertahan. Bila jumlah pembeli lebih besar dibanding penjual, maka berakibat penurunan harga tertahan dan kembali naik. Itu artinya harga telah menemukan level support di bawah.
Resistance
Harga dalam tren naik, banyak pembeli masuk ke pasar sehingga harga terdorong terus ke atas. Namun ketika di atas, banyak penjual yang sudah menunggu untuk masuk ke pasar dan menjual barang. Kenaikan harga kemudian tertahan dan harga mulai bergerak turun. Ini berarti harga telah menemukan level resistance di atas.
Kita dapat mengembangkan strategi trading dengan hanya mengetahui di level mana kemungkinan harga akan tertahan. Ada berbagai cara untuk menentukan level support dan resistance, antara lain:
Kalkulasi pivot point
Pivot point merupakan level rata-rata dari 3 level penting harga (High, Low, Close) pada periode sebelumnya.
Garis moving average
Trader  sering menggunakan garis moving average sebagai patokan support-resistance. Periode moving average yang biasa digunakan seperti periode 20, 50, 100 atau 200.
Garis tren
Garis tren biasa digunakan untuk menghubungkan level-level atas atau level-level bawah dari sekelompok harga.
Level Fibonacci
Fibonacci biasa digunakan untuk menentukan level psikologis pasar. Level Fibo yang digunakan biasanya level 38,2%, 50% dan 61,8%
Pola harga (price pattern)
Pola harga seperti pola bendera/flaghead and shoulder, double top/bottom dapat memberikan gambaran dimana harga akan tertahan.
Angka Bulat (round numbers)
Biasanya angka bulat seperti 1.5000, 1.0000, 0.9000 sering dijadikan area support atau resistance psikologis.
Area support dan resistance sangat membantu Kita dalam merancang strategi trading. Dengan mengetahui dimana letak area support dan resistance, Kita dapat menentukan level untuk membuka posisi, mengambil untung atau justru membuang posisi rugi dan melakukan penambahan posisi.
Contohnya adalah penggunaan strategi breakout dengan menentukan area support dan resistance. Bila harga sudah menembus ke atas level resistance, maka Kita akan membuka posisi beli. Dan sebaliknya, jika harga menembus ke bawah level support, Kita akan membuka posisi jual.
Dalam melakukan transaksi dengan menggunakan metode atau strategi apapun, jangan lupa untuk memperhatikan berapa resiko yang dapat Kita terima. Mengingat semua metode atau strategi hanya memberi suatu kemungkinan atau probabilitas. Oleh karena itu, Kita harus bersiap menerima kemungkinan terburuk.
Silahkan melatih strategi trading anda pada platform online trading dengan mendaftar demo account di sini.
Selamat bertransaksi!
Continue Reading | komentar

Indikator Dasar untuk Short-Term Trading

Sekian banyak indikator teknikal yang beredar secara umum seringkali memberikan indikasi berlainan. Hal ini menyebabkan banyak penggunanya menjadi salah kaprah dalam membaca indikator-indikator tersebut. Penggunaan indikator secara berlebihan bahkan dapat menyebabkan si pengguna gagal melihat indikasi-indikasi yang seharusnya bisa dilihat dengan mudah.
Dalam rubrik trading strategy bulan ini, kami mengangkat penggunaan 2 buah indikator yang dianggap sebagai ‘indikator dasar’. Penggunaannya secara bersamaan mungkin bisa menghasilkan return optimal dan mempersingkat periode transaksi. Indikator-indikator yang akan kami gunakan pada kesempatan kali ini adalah Bollinger Band danMoving Average (pada grafik 15 menit). Adapun produk-produk yang efektif digunakan dengan memakai indikator ini adalah pasangan mata uang utama seperti EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY dan AUD/USD.
Bollinger Band adalah indikator teknikal yang diciptakan oleh John Bollinger pada 1980-an, dan baru dipatenkan tahun 2011 lalu. Ada banyak cara bagi pelaku pasar dalam mengimplementasikan Bollinger Band, yakni melakukanbuy ketika harga menyentuh lower Bollinger Band (batas bawah), dan menutup posisinya pada saat harga mencapai nilai tengah (Moving Average) dari Bollinger Band. Demikian pula sebaliknya, melakukan sell pada saat harga mencapai upper Bollinger Band, dan menutup posisi di garis Moving Average-nya. Namun tidak sampai di situ, ada juga yang menggunakannya dengan cara lain yaitu melakukan buy bila harga menembus ke atas upper Bollinger Band, dan sell bila harga menembus ke bawah lower Bollinger Band.
Implementasi
Tetapi dalam metode yang dikembangkan oleh Mark Larsen, seorang trader dan peneliti indikator pasar derivatif yang lama berkutat dengan berbagai indikator, penggunaan Bollinger Band adalah dengan memakai periode 10 dan digunakan sebagai acuan untuk masuk pasar.
Perhatikan gambar grafik 15 menit di bawah ini. Apabila harga mencapai lower bollinger tetapi ditutup di atas garis tersebut, lalu pada pergerakan harga selanjutnya mencatat penguatan, maka nilai lower bollinger tersebut menjadiindikasi. Biarkan harga terbentuk kembali, dan saat harga ditutup di bawah nilai indikasi, maka menjadi sinyal konfirmasi untuk mengambil posisi Buy/Long (lihat tabel 1 pada gambar).
Sebaliknya bila harga mencapai upper bollinger dan ditutup di bawah garis tersebut lalu pada pergerakan harga selanjutnya mencatat pelemahan, maka nilai upper bollinger tersebut menjadi indikasi. Setelah harga kembali terbentuk dan naik, ditutup di atas nilai indikasi maka menjadi sinyal konfirmasi untuk mengambil posisi Sell/Short(lihat tabel 2 pada gambar).
 
Level Target Profit
Untuk menutup posisi, kita gunakan indikator Moving Average, yakni garis yang terbentuk dari rata-rata nilai beberapa periode. Pada metode ini kita menggunakan Simple Moving Average periode 14, yang dipakai sebagai level untuk keluar (Target Profit) dari posisi kita. Penggunaan MA 14 (garis merah pada gambar) ini adalah untuk menghindari terjadinya kerugian transaksi karena kita menanti pencapaian mid bollinger sebagai exit level. Sangat disarankan untuk menghindari melakukan transaksi dengan menggunakan strategi ini pada saat/mendekati event/berita penting. Mengingat pergerakan harga yang terlalu volatile sehingga mempengaruhi indikator teknikal yang digunakan.
Level Stop Loss
Alangkah baiknya jika setiap transaksi disertai batasan risiko yang sewajarnya. Pada studi teknikal ini, kami sarankan untuk menyertai batasan risiko apabila harga turun ke bawah level rendah/low dari batang harga indikasi atau low dari batang harga saat kita masuk buy. Tabel 1 mengambarkan level cut loss pada low batang harga indikasi, di mana level low ini lebih rendah dibanding low pada batang harga sinyal entry level buy. Sebaliknya bila harga naik ke atas level tinggi/high dari batang harga indikasi atau high batang harga saat kita masuk sell. Seperti yang terlihat pada tabel 2 dimana menggambarkan level cut loss berada pada high batang harga entry level sell, karena lebih tinggi dibanding high pada batang harga indikasi.
Hal yang paling sulit dilakukan adalah mencari level indikasi, sehingga diharapkan kecermatan dan kehati-hatian dalam menentukannya. Kesabaran dalam menanti entry level sangat dibutuhkan karena terkadang kita fokus pada 1 level indikasi sehingga melewatkan harga yang membentuk sinyal indikasi yang berlawanan. Hal itu membuat kita gagal memanfaatkan peluang pasar yang telah terbentuk.
Continue Reading | komentar

Strategi Indikator Parabolic SAR untuk Exit level Secara Efektif

Parabolic SAR (Parabolic Stop and Reverse) adalah suatu metode analisa teknikal yang disusun oleh J. Welles Wilder Jr. dan mulai diperkenalkan pada tahun 1978 dalam buku New Concepts in Technical Trading Systems. Metode ini sangat berguna untuk menemukan potensi reversal pada pergerakan harga produk di pasar keuangan, seperti saham dan mata uang. Parabolic SAR  pada dasarnya adalah lagging indicator yang dapat digunakan untuk menentukan trailing stop loss serta titik masuk/keluar posisi, dengan mengacu pada tren harga dalam kurva parabolik yang mencerminkan tren kuat di pasar. Jika posisi Parabolic SAR berada di bawah hargarunning maka mengindikasikan tren bullish. Sementara bila posisinya berada di atas harga running maka mengindikasikan tren bearish.
Penggunaan umum Parabolic SAR sebagai indikator pencari poin masuk dan keluar sebenarnya mudah dimengerti dan diaplikasikan. Prinsipnya apabila titik Parabolic berpindah dari atas ke bawah harga running, maka menjadi sinyal untuk beli (buy). Sebaliknya jika titik tersebut berpindah dari bawah ke atas harga running, maka menjadi sinyal untuk jual (sell). Kendala paling pelik dari penggunaan Parabolic SAR muncul dalam kondisi pasar yang stabil atau terlalu sempit, yang membuat level masuk dan keluar posisi menjadi sempit pula. Sehingga nilai transaksi yang ditempatkan terkadang tidak mampu menutup jumlah spread dari suatu produk. Efektivitas Parabolic SAR paling terbukti ketika digunakan sebagai exit level, baik untuk menentukan stop loss maupun take profit, disertai pemakaian indikator teknikal lainnya sebagai entry level.
Rubrik Trading Strategy kali ini akan menjabarkan penggunaan suatu persilangan dari 2 Weighted Moving Average (WMA) dan Parabolic SAR untuk bertransaksi di pasar. Periode yang digunakan pada WMA adalah 5 dan 14. Sementara setelan Parabolic SAR yang diterapkan adalah standard step 0.02 dan maximum 0.2.
Implementasi
Berikut ini adalah ulasan tentang penerapan strategi yang simpel dengan cara menempatkan entry levelberdasarkan persilangan (cross) WMA 5 dan 14. Apabila WMA 5 telah terkonfirmasi memotong WMA 14 ke atas, maka ambil posisi buy. Sebaliknya jika WMA 5 terkonfirmasi memotong WMA 14 ke bawah, maka ambil posisi sell. Syarat konfirmasi adalah setelah harga penutupan terbentuk. Sebelum mengambil posisi, perhatikan posisi Parabolic SAR. Pada umumnya arah perpotongan WMA mengarah ke level Parabolic SAR, yang berarti pergerakannya akan melawan tren Parabolic SAR. Dalam kondisi seperti ini, Parabolic SAR menjadi target levelatau exit level pasar. Apabila terjadi sebaliknya, yakni arah perpotongan WMA menjauhi level Parabolic SA, berarti posisi kita searah dengan tren Parabolic SAR. Dalam kondisi seperti ini, peluang untuk profit menjadi lebih besar dan kita dapat keluar atau melikuidasi posisi saat harga yang naik, kembali turun menyentuh WMA 5. Atau kita dapat kembali menggunakan metode Parabolic SAR, yang memang biasanya mampu memberikan profit lebih besar.
Sebelum pengambilan posisi harus diperhatikan adalah spread produk transaksi, volatilitas pasar dan jarak harga penutupan dengan titik Parabolic SAR, yang pengaruhnya sangat besar terhadap hasil trading. Kondisi terbaik adalah ketika pasar bergerak fluktuatif dengan kisaran besar. Penerapannya sangat mudah yakni hanya dengan menghitung besarnya jarak antara titik Parabolic SAR ketika cross WMA terbentuk dan harga penutupan saat crossWMA terbentuk. Untuk produk dengan spread kecil seperti forex, perbedaan sebesar 20-30 poin cukup untuk dijadikan syarat masuk posisi. Sedangkan untuk produk dengan spread lebih besar, misalnya emas, sangat disarankan perbedaan 100 poin sebagai syarat untuk masuk posisi. Rekomendasi ini ditujukan supaya kita bisa menghindari exit level yang terlalu sempit dari posisi masuk.
Sama seperti penggunaan indikator teknikal lainnya, kita sangat disarankan untuk mempersiapkan level risiko atau tingkat kerugian yang wajar. Dalam penerapan indikator kali ini terdapat 3 level yang dapat digunakan sebagai alternatif stop loss yaitu:
  1. Titik Parabolic SAR sebagai level stop loss.
  2. Running price (harga berjalan) kembali menyentuh WMA 14 pada posisi loss.
  3. Level high/low dari candlestick pada saat cross WMA terbentuk.
Poin 1 dan 2 bisa saja menjadi exit level profit pada sebuah tren yang kuat, sedangkan poin 3 menjadi exit levelyang fixed dari posisi buy/sell.
Berikut ini adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam transaksi:
  1. Selalu perhatikan jarak antara nilai Parabolic SAR dan harga penutupan di chart saat cross WMA terbentuk atau terkonfirmasi. Jangan lupa untuk memperhitungkan spread dan volatilitas harga saat pengambilan posisi.
  2. Posisi buy/sell yang menuju titik Parabolic SAR biasanya memberikan peluang untuk profit lebih cepat meskipun nilainya lebih kecil. Sedangkan posisi yang menjauhi titik Parabolic SAR pada umumnya memberikan peluang profit lebih besar tetapi untuk jangka waktu yang lebih lama.
  3. Ambil posisi hanya bila cross WMA telah terbentuk atau terkonfirmasi, jangan pada saat cross baru terbentuk, karena perubahan mungkin terjadi seiring pergerakan harga.
  4. Sedapat mungkin hindari transaksi menjelang dan setelah rilis data fundamental dengan impact tinggi karena akan mempengaruhi pergerakan pasar.
Indikator teknikal ini dapat digunakan pada hampir semua periode, meskipun lebih efektif diterapkan pada periode menengah di chart antara 15 menit dan 1 jam. Selalu ingat untuk membatasi kerugian dengan mematok level risiko yang dapat anda terima.
Silahkan melatih strategi trading anda pada platform online trading dengan mendaftar demo account di sini.
Gambar 1. Grafik 15 Menit XAUUSD
Keterangan gambar:
-          Garis hijau: WMA 5
-          Garis merah: WMA 14
-          Titik biru: Parabolic SAR 0.02, 0.2
Continue Reading | komentar

Analisis Signal Entry dan Exit Menggunakan CCI

Commodity Channel Index (CCI) adalah sebuah indikator teknikal yang dikembangkan oleh Donald Lambert dan mulai diperkenalkan pada tahun 1980. CCI merupakan salah satu indikator serba guna yang berfungsi untuk mengidentifikasi tren baru atau suatu kondisi yang ekstrim. Meskipun pada awalnya hanya digunakan untuk mengukur perputaran arah harga komoditi, CCI juga dapat diaplikasikan untuk produk indeks, Exchange Traded Funds(ETFs), saham, ekuitas, surat-surat berharga dan mata uang.
Donald Lambert pertama kali memperkenalkan indikator CCI dalam majalah Commodities pada tahun 1980 (sekarang dikenal dengan Futurez Magazine). Prinsip perhitungan CCI Lambert adalah perbedaan harga umum(pivot point) suatu produk terhadap nilai simple moving average pada periode tersebut, kemudian dibagi nilai deviasi absolut (dalam ulasan teknikal kali ini digunakan 0.015 untuk memberikan angka yang lebih dapat dipegang). Dalam pembacaan nilai CCI-nya, disertakan pula 2 buah garis yang dipakai untuk mengindikasikan level overbought(+100) dan oversold (-100).
Interpretasi CCI Lambert
Trader dan investor pada umumnya menggunakan CCI untuk membantu identifikasi arah balik harga, harga yang ekstrim dan kekuatan tren. Sama seperti hampir semua indikator teknikal, CCI paling baik diaplikasikan bersama dengan analisa indikator teknikal lainnya.
Umumnya CCI bergerak di atas dan di bawah level nol, dengan pergerakan normal pada kisaran +100 sampai dengan -100. Pergerakan di atas level +100 menjadi sinyal overbought sedangkan pergerakan di bawah level -100 menjadi sinyal oversold. Sama seperti indikator dengan kondisi overbought/oversold, harga berpeluang untuk kembali terkoreksi ke level yang lebih mewakili.
Fokus dari CCI lambert terletak pada pergerakan di atas +100 dan di bawah -100 untuk menjadi sinyal buy dan sell. Hal ini sesuai dengan perhitungan Lambert yaitu bahwa 70-80% pergerakan indikator CCI terjadi di dalam kisaran +100 sampai -100, sedangkan peluang indikator CCI keluar dari level tersebut (yang menjadi sinyal buy atau sell)  hanya berkisar 20-30%. Jika CCI bergerak naik di atas +100, suatu produk dianggap memiliki tren naik yang kuat dan mendapatkan sinyal buy. Posisi ini harus ditutup pada saat indikator CCI kembali ke bawah level +100. Jika CCI bergerak turun di bawah -100, suatu produk dianggap memiliki tren turun yang kuat dan mendapat sinyal sell. Posisi ini harus ditutup ketika indikator CCI kembali ke atas level -100.
Cara Aplikasi lainnya
Sejak penggunaan aslinya dikenal secara umum, banyak pelaku pasar kemudian juga menemukan fungsi CCI sebagai alat untuk mengidentifikasi pembalikan arah. CCI adalah indikator serba guna yang mampu menghasilkan sinyal buy dan sell yang luas, di antaranya:
  1. Sejalan dengan teori Lambert tetapi bertentangan dengan prinsip entry and exit, pergerakan CCI mencapai level overbought dan kembali ke bawah level +100, akan menjadi sinyal sell. Sedangkan jika CCI telah mencapai level oversold dan kembali ke atas level -100, maka menjadi sinyal buy. Untuk memudahkan, maka selanjutnya akan disebut CCI Anti Lambert.
  2. Sama seperti semua oscillator, divergence juga dapat diaplikasikan untuk menambah kekuatan sinyal.Divergence positif di bawah -100 dapat meningkatkan kekuatan sinyal pada saat kembali ke atas level -100.Divergence negatif di atas +100 akan meningkatkan kekuatan sinyal pada saat kembali ke bawah level +100.
  3. Trend line break juga dapat digunakan untuk menghasilkan sinyal. Trend line dapat digambar dengan menghubungkan peaks (puncak) dan Troughs (lembah). Dari level oversold, penguatan ke atas -100 dantrendline breakout dapat menjadi sinyal bullish. Dari level oversold, pelemahan ke bawah +100 dan penembusan trendline dapat menjadi sinyal bearish.
Pada CCI Lambert tampak jelas bahwa level target take profit dan cut loss adalah sama, dan pada umumnya berada dalam kisaran yang lebih kecil. Sedangkan CCI Anti Lambert tidak memiliki level cut loss yang jelas dan bergerak dalam kisaran yang lebih besar. Walaupun memiliki keunggulan dalam hasil profit yang lebih baik, periode yang dibutuhkan juga lebih lama.
Contoh lebih jelasnya bisa diwakilkan oleh gambar berikut ini. Grafik GBP/USD dipasang pada periode 1 jam. Periode ini dipilih karena miss yang terjadi pada teknikal CCI terbukti lebih jarang dan poin profit-nya dapat diterima.
Sekali lagi, kami ingatkan bahwa setiap transaksi pasti mengandung risiko. Akan sangat bijaksana apabila anda mempersiapkan level risiko yang bisa diterima oleh pribadi anda masing-masing.
Continue Reading | komentar

Strategi Teknikal dengan Indikator Fractal Dan Alligator

Secara ilmiah, kata fractal dapat diartikan sebagai sebuah fragmen berbentuk geometris yang dapat dipecah menjadi lebih kecil dengan bentuk yang relatif sama atau serupa. Definisi ini pertama kali dikemukakan oleh ilmuan Benoit Mandelbrot pada tahun 1975.
Percaya atau tidak, jauh sebelum konsep fractal di temukan oleh ilmuwan tersebut, analisa teknikal sudah menggunakan prinsip dasarnya. Terutama melalui teori Elliott Wave yang eksis pada tahun 1930-an.
 
Meskipun demikian, pembahasan kita kali ini bukan tertuju pada fractal yang dimaksud oleh Mandlebrot ataupun Elliott. Highlight diatas bertujuan untuk menilik landasan teori, khususnya yang disampaikan oleh Elliott tentang pergerakan harga. Gagasan ini banyak memberikan inspirasi dalam proses analisis, termasuk dalam kemunculan indikator yang menjadi pokok bahasan kali ini.
 
Fractal yang dimaksud di sini adalah satu dari lima indikator yang diperkenalkan oleh Bill Williams. Indikator ini berfungsi untuk memberikan gambaran alternatif tentang titik puncak (top) atau dasar (bottom) dari pergerakan harga suatu instrumen pada periode tertentu.
 
 
Pada pembahasan ini, definisi sederhana dari Fractal naik adalah bar yang memiliki high tertinggi, diapit oleh minimal dua bar ber-high lebih rendah. Demikian pula sebaliknya untuk fractal turun.
 
Fractal-fractal yang terbentuk pada titik tertinggi atau titik terendah akan diberikan tanda anak panah sesuai arah pergerakannya.
 
Penggunaan Fractal
 
Penggunaan Fractal dalam trading adalah dengan mengambil posisi sesuai arah breakout fractal. Jika harga bergerak melewati fractal naik, maka posisi yang diambil adalah beli. Sebaliknya jika harga bergerak melewati fractal turun, maka posisi yang diambil adalah jual. Akan tetapi, tidak seluruh fractal dapat dijadikan sinyal. Hanya fractal yang di dahului oleh fractal lain dengan arah yang berlawanan saja yang dapat dijadikan sinyal.
 
Fractal juga ada yang berjenis start, yakni fractal yang menjadi titik awal fractal sinyal. Atau dengan kata lain fractal yang selalu disusul dengan fractal lain yang berlawanan arah. Pada penggunaanya, Fractal start dapat di jadikan sebagai penempatan stoploss.
 
 
Memanggil Fractal ke dalam Grafik
 
Untuk mendapatkan fractal dalam Platform Monex Trader, klik ikon fungsi indikator. Pilih Bill Williams, lalu fractal. Atau klik pada insert menu dan pilih indikator, Bill Williams dan kemudian pilih fractal.
 
 
 
Gambar.3
 
Filter Alligator
 
Menurut Bill William, penggunaan Fractal sebagai sinyal harus di filter melalui Alligator. Jika fractal buy lebih tinggi dari Alligators teeth (berwarna merah pada gambar. 4), maka transaksi buy diambil beberapa tick diatas fractal buy. Dan apabila fractal lebih rendah dibanding Alligators teeth, maka transaksi sell sebaiknya diambil beberapa tick di bawah Fractal sell. Sebagai catatan, setelah sinyal fractal terbentuk, ia bertahan sebagai sinyal hingga terjadi failure atau fractal selanjutnya terbentuk.
 
Continue Reading | komentar
JustForex
Flag Counter
 
Support : FBS | Aforex | Octafx | Igofx | Xm | Justforex | Ironfx
Copyright © 2014. . - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger